Eksplorasi Kebun Siwalan dan Legen
(3/9/2019) pagi ini saya mencoba mengeksplorasi kebun siwalan yang ada di Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Tepatnya di Desa Pranti, sentra siwalan dan legen yang ada di Kabupaten Rembang. Bersama 3 teman, dan 2 pembimbing saya memulai eksplorasi. Berangkat jam 08.00 WIB dari sekolah saya, SMA Negeri 1 Pamotan ke Desa Pranti, Kecamatan Sulang. Setengah jam perjalanan kami tempuh dengan mengendarai mobil. Dan sesampainya di lokasi, kami disambut hangat oleh pemilik kebun yaitu Bapak Sumadi (49 tahun).
Kebun siwalan yang memiliki luas puluhan hektar itu menjadi mata pencaharian Pak Sumadi. Pohon Siwalan atau yang terkenal dengan sebutan pohon lontar ini memiliki filosofi yang unik. Menurut cerita dari Bapak Sumadi, pohon Siwalan ini merupakan gambaran dari perasaan pemiliknya. Bisa diketahui lebih jelas apabila saat panen, hasil yang didapat akan melimpah dan kualitasnya bagus apabila si pemilik merasa bahagia dan tentram.
Buah Siwalalan memiliki bentuk yang unik, rasanya yang manis dan berair, dan juga tekstur dari buahnya yang kenyal membuat semua yang menikmatinya merasa ketagihan.
Meskipun terkenal dengan sebutan pohon Siwalan, pohon ini juga menghasilkan menghasilkan air nira yang disebut Legen.
Tapi, tidak semua pohon bisa menghasilkan legen. Saat musim panen, petani bisa 2 kali panen dalam sehari.
Legen memiliki rasa manis dengan sedikit asam dan mengandung soda didalamnya. Ada beberapa kasus penjual legen yang mencampur produknya dengan pemanis agar rasa asamnya berkurang, tapi tenang saja masih banyak yang menjual legen versi originalnya kok. Legen mudah diketahui versi original dengan versi campurannya. Untuk yang original Warnanya putih sedikit kekuningan alias buthek kalo orang Rembang menyebutnya. Rasanya asam bersoda, dan apabila di buka dari botol, akan berbunyi cesss seperti minuman soda yang dibuka. Sedangkan yang sudah dicampuri pemanis, warnanya putih bening (seperti tanpa kaca wkwk:v just kidding) rasa asamnya tidak begitu terasa, dan kandungan soda di dalamnya juga berkurang.
Baca juga : Bumbung Nira Pohon Lontar
Dalam ilmu medis legen mampu menetralisir maag, selain itu bisa dijadikan bahan pembuatan gula merah juga.
Penulis : Aulia Risma Azzahra
Fotografer : M. Satrio Pratama
(3/9/2019) pagi ini saya mencoba mengeksplorasi kebun siwalan yang ada di Kecamatan Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Tepatnya di Desa Pranti, sentra siwalan dan legen yang ada di Kabupaten Rembang. Bersama 3 teman, dan 2 pembimbing saya memulai eksplorasi. Berangkat jam 08.00 WIB dari sekolah saya, SMA Negeri 1 Pamotan ke Desa Pranti, Kecamatan Sulang. Setengah jam perjalanan kami tempuh dengan mengendarai mobil. Dan sesampainya di lokasi, kami disambut hangat oleh pemilik kebun yaitu Bapak Sumadi (49 tahun).
foto bersama Bapak Sumadi dan adik-adik warga Desa Pranti |
rentetan pohon siwalan yang tumbuh di kebun Bapak Sumadi |
Buah Siwalan Hasil Panen langsung |
Baca Juga : Buah Siwalan Pohon Lontar
Meskipun terkenal dengan sebutan pohon Siwalan, pohon ini juga menghasilkan menghasilkan air nira yang disebut Legen.
Tapi, tidak semua pohon bisa menghasilkan legen. Saat musim panen, petani bisa 2 kali panen dalam sehari.
Bumbung Legen yang digunakan untuk menampung legen dari pohonnya |
Baca juga : Bumbung Nira Pohon Lontar
legen murni tanpa campuran |
Penulis : Aulia Risma Azzahra
Fotografer : M. Satrio Pratama
0 komentar